Selasa, 14 Juli 2020

Penanaman Karakter, Tetap “Mlanthing” di Tengah Pembelajaran Daring


Beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah akibat munculnya pandemi covid-19. Di awal ada yang memang sudah siap dan banyak juga yang bingung karena belum pernah melakukannya. Di awal proses pembelajaran tahun 2020/2021 inipun mungkin belajar dari rumah akan terus dikembangkan.

Banyak sisi positif dan negatif dari adanya perubahan kebiasaan ini, di mana pernah dibahas dalam artikel sebelumnya (https://pingkanhendrayana.blogspot.com/2020/06/mendadak-dangdut-bukan-mendadak-daring.html). Namun dalam sebuah diskusi tentang pembelajaran daring, muncul pertanyaan yang menarik dari peserta, yaitu bagaimana cara untuk menguatkan karakter di masa pembelajaran daring?

Membutuhkan sebuah pemikiran yang bijak dalam menjawab pertanyaan ini. Seorang pendidik harus memiliki strategi yang tepat untuk menanamkan karakter pada peserta didik dalam situasi dan kondisi seperti ini. Di sinilah peran seorang pendidik dituntut mampu mengembangkan dan menunjukkan daya kreatifitas serta inovasinya untuk kepentingan pendidikan. Dengan demikian, sudah tidak ada lagi pendidik yang setiap hari hanya mengulang-ulang materi dan gaya penyampaian yang sama di setiap tahunnya.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menentukan ada 18 nilai yang harus dikembangan dalam pendidikan, yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Sehingga seorang pendidik harus mampu menanamkan dan mengembangkannya melalui pembelajaran daring. Misalkan penguatan karakter jujur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur memiliki arti lurus hati, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam pembelajaran daring, penanaman karakter ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan memberikan penugasan dalam bentuk pembuatan vlog sederhana. Vlog yang dimaksud adalah vlog yang dibuat sendiri dengan aktor/aktrisnya juga dirinya sendiri. Dari penugasan ini secara otomatis pendidik akan mengetahui bagaimana kemampuan dari peserta didik secara mandiri, mulai kemampuan dalam berbicara, merangkai kata, wawasannya dan lain sebagainya sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

Penguatan karakter disiplin juga dapat dengan mudah kita tanamkan kepada peserta didik di masa pembelajaran daring. Diantaranya, sesekali kita mengadakan acara diskuli online dengan jadwal yang telah ditentukan. Tidak perlu lama dalam mengadakan diskusi online ini, mengingat target utama dari diskusi ini bukan pada isinya, akan tetapi untuk melihat siapa yang masuk dalam diskusi tepat waktu. Selain itu, kita juga dapat menanamkan karakter disiplin melalui ketepatan peserta didik dalam mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selain itu, untuk menanamkan dan mengembangkan karakter kreatif juga banyak sekali caranya. Jelas cara yang paling utama adalah pendidiknya harus kreatif terlebih dahulu. Artinya, seorang pendidik harus memiliki ide-ide kreatif untuk memunculkan kreatifitas peserta didik. Tapi jika pendidik tidak memiliki ide kreatif, maka sudah pasti peserta didik juga sulit untuk mengembangkan ide kreatifnya, karena pendidik yang bertugas sebagai pemantik tidak memiliki alat untuk memantiknya.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk menanamkan dan mengembangkan karakter di tengah pandemi kepada peserta didik. Kata kuncinya adalah tidak mengeluh, kreatif, inovatif dan mau untuk berpikir positif. Dengan begitu, secara bertahap pembelajaran daring ini nantinya akan dapat menjadi kebiasaan dan pada akhirnya menjadi jalan baru untuk menuju kesuksesan.

2 komentar: