Minggu, 23 Oktober 2022

BAGAIMANA MENENTUKAN KEPUTUSAN YANG TEPAT?

 


Seorang guru yang juga menjadi pemimpin dalam pembelajaran harus mampu menjadi tauladan yang baik, mampu memberikan semangat dan motivasi dari tengah, dan memberikan dorongan dari belakang seperti semboyang yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangung Karso, Tut Wuri Handayani. Guru juga harus benar-benar memahami bahwa tugas utamanya adalah menuntun murid berdasarkan potensinya untuk menjadi manusia yang memiliki kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun anggota masyarakat sesuai dengan kodratnya.

Atas dasar itulah, guru harus dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berpihak kepada murid.

Sebelum mengambil sebuah keputusan yang tepat, terlebih dahulu seorang guru harus memiliki keterampilan coaching. Coaching merupakan keterampilan menggali kemampuan orang lain dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya (Coachee). Dengan memiliki keterampilan coaching, guru akan mampu melihat berbagai opsi dan prediksi keputusan yang akan diambil. Keterampilan coaching ini diantaranya membuat pertanyaan berbobot, memiliki pembawaan positif, kemampuan mendengarkan dan memotivasi, kemampuan memandu percakapan serta memiliki komitmen untuk terus belajar.

Dalam proses pengambilan keputusan seorang guru juga harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya. Mulai dari memiliki kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self managemen), kesadaran sosial (social awareness), dan keterampilan hubungan sosial (relationship skills).

Pengambilan keputusan itu paling banyak dilakukan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini kadang seorang guru dihadapkan pada kasus yang berfokus pada permasalahan moral atau etika. Saat seorang guru dihadapkan pada kasus yang demikian, maka harus segera kembali pada pemahaman terhadap sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dari situ akan dapat diketahui kasus ini merupakan dilema etika atau bujukan moral. Jika dilema etika, guru perlu melakukan pertimbangan terhadap empat paradigma dan tiga prinsip pengambilan keputusan. Jika merupakan bujukan moral, maka seorang guru harus tegas kembali pada nilai-nilai kebenaran.

Ketepatan dalam mengambil sebuah keputusan sangat penting bagi seorang guru. Karena keputusan yang tepat akan memberikan dampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Keputusan yang tepat juga akan memberikan perubahan ke arah positif. Dalam membuat sebuah perubahan, guru dapat menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif melalui tahapan BAGJA (buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, dan atur eksekusi).

Menentukan sebuah keputusan membutuhkan strategi yang tepat. Hal itu tidak mudah, karena akann banyak tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya ada anggapan dari orang lain (teman sejawat) bahwa guru terlalu sabar dalam mengahadapi suatu permasalahan, adanya kemungkinan hilangnya rasa kepercayaan dari murid saat guru menentukan keputusan yang berbenturan dengan keyakinan kelas, dan lain sebagainya.

Namun demikian guru tidak boleh putus asa. Guru harus selalu ingat bahwa semua itu dilakukan semata-mata untuk mencapai kebahagiaan murid sesuai potensi yang dimiliki, tentunya melalui proses pembelajaran yang merdeka dan pengambilan keputusan yang tidak merampas kebahagiaan serta potensi yang dimiliki oleh murid.

Ingat, dalam mengambil sebuah keputusan, seorang guru harus berada dalam kondisi kesadaran penuh (mindfulness) dan sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara. Dalam mengambil sebuah keputusan seorang guru juga harus menggunakan langkah yang tepat agar dapat membedakan permasalahan yang dihadapinya merupakan dilema etika atau bujukan moral.

Sebelum memahami materi ini, mungkin guru sering mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga akibatnya tidak terjadi perubahan yang signifikan. Untuk itu, marilah kita berbenah. Pahami dengan benar konsep pengambilan keputusan yang tepat berikut strategi dan langkah-langkahnya. Dengan demikian, banyak hal yang akan didapat, salah satunya adalah harapan besar perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik sudah berada di depan mata. Saatnya berubah, saatnya mengubah, dan saatnya siap menerima perubahan yang nyata.


2 komentar: