Proses menempa diri memang tidak ada batasan. Sering kali kita melihat
banyak orang yang berkumpul di tempat-tempat tertentu hanya untuk sekedar bertemu,
ngobrol dan berdiskusi. Tapi sebenarnya banyak hal yang kita dapatkan ketika
kita bisa bertemu, berbicara dan saling bertukar pikiran. Dari situlah pisau
analisis kita akan terasah. Terlepas ada juga yang sekedar berkumpul dan
menghasilkan sesuatu yang sifatnya negatif.
Semua itu tergantung bagaimana orang menyikapi dan malakukannya.
Ketika kita bisa memanfaatkan kesempatan bertemu orang lain untuk kepentingan
positif, maka hasilnyapun juga akan positif.
Dalam setiap pembicaraan pasti ada imbal balik. Ada pertanyaan juga
ada jawaban, ada pendapat juga ada fakta yang didapat, ada sanggahan juga ada
kesepakatan dan seterusnya. Secara otomatis pisau analisis kita akan terasah
dengan sendirinya.
Beberapa waktu yang lalu sempat bertemu dengan seorang teman,
kebetulan dia memiliki hobi berdiskusi. Dia memiliki daya analisis yang tinggi.
Setiap permasalahan dianalisis secara mendalam. Sempat saya bertanya kepada
orang ini. Dari mana dia mendapatkan kemampuan analisis yang kuat dan mendalam.
Sangat simpel dia menjawabnya. Kebiasaan yang membuat otak memiliki daya
analisis yang kuat.
Memang ada benarnya ketika kita mencoba sedikit ikut menganalisis apa
yang dia katakan. Kita dapat menganalogikan, jika kita setiap hari makan nasi,
maka lidah ini akan terbiasa untuk menikmati nasi, sehingga ketika sehari tidak
makan nasi, rasanya sama dengan kita belum makan seharian, padahal sudah banyak
makanan lain yang sudah kita telan. Contoh lain, jika kita terbiasa tidak makan
nasi, tapi kita ganti sayuran, maka jika seharian tidak makan sayuran rasanya
kita belum makan walaupun sudah banyak nasi yang kita telan.
Hal itu sama dengan yang dilakukan oleh teman tadi. Karena sudah
terbiasa berdiskusi, terbiasa untuk saling bertukar pikiran, menganalisis
setiap kejadian, maka jika sehari tidak ada bahan yang dapat dianalisis,
hidupnya akan terasa kurang. Dengan begitu, secara otomatis pisau analisisnya
akan menjadi tajam.
Namun ada satu hal yang penting lagi untuk mendampingi kemampuan
analisis, yaitu membaca. Data atau buku menjadi salah satu garis untuk
memberikan jalan lurus analisis kita. Memiliki kemampuan analisis yang kuat
tapi tidak dibarengi dengan data yang lengkap, sama dengan orang yang berdiri
di tengah hamparan lapangan yang luas. Dia dapat bergerak sesuka hati, menari,
tertawa, berekspresi tapi tidak memiliki target dan jalan menuju tujuan.
Sehingga pada akhirnya hasil analisisnya hanya terbang melayang di atas awan.
Ketika kita dapat menyandingkan kebiasaan positif membaca dan
berdiskusi, terlebih bagi pelajar, mahasiswa, pemuda dan generasi penerus
bangsa pada umumnya, maka kita akan memiliki kemampuan yang lebih dan terarah
sebagai dasar pijakan menentukan jalan menuju kesuksesan di masa depan.
Terima kasih Pak Pinkan sangat memotivasi pelajar untuk membiasakan diskusi dan membaca.
BalasHapusTerima kasih mbak Inggar
HapusTerima kasih Pak Pinkan sangat memotivasi pelajar untuk membiasakan diskusi dan membaca.
BalasHapusSiap, Terima kasih mbak Inggar
Hapus