Ki
Hadjar Dewantara merupakan seorang tokoh pendidikan yang menjadi panutan di
Indonesia. Banyak hal yang dapat dipelajari dari beliau. Ajaran beliaru di era
zaman sebelum kemerdekaan masih sangat relevan untuk diemplementasikan di era
sekarang. Terlebih dalam hal penguatan karakter khususnya peserta didik.
Dari
sekian banyak yang telah dicontohkan oleh Ki Hadjar Dewantara ada satu kalimat
beliau yang sangat terkenal dan menyimpan makna yang sangat mendalam. Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Ing
Ngarso Sung Tulodo mengandung makna menjadi seorang pemimpin harus mampu
menjadi suri tauladan yang baik. Pemimpin harus mampu menjadi dan memberi
contoh, bukan hanya mampu meminta melakukan sesuatu. Sebelum meminta orang lain
untuk melakukan sesuatu, seorang pemimpin harus terlebih dahulu dapat melakukan
sesuatu itu. Sehingga seorang pemimpin akan tahu dan memahami situasi dan
kondisi saat orang lain melakukan apa yang dia inginkan.
Ing
Madya Mangun Karsa mengandung makna di tengah kesibukannya, seorang pemimpin
harus juga mampu membangkitkan dan menggugah semangat orang yang dipimpinnya.
Pemimpin memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan target besar yang
menjadi tujuan bersama. Motivasi dan semangat dari orang-orang yang dipimpinnya
menjadi kunci untuk mencapai tujuan. Di sinilah diperlukan peran seorang
pemimpin hadir di tengah-tengah orang yang dipimpinnya.
Tut Wuri
Handayani memiliki makna seorang pemimpin harus mampu memberikan dorongan dan
semangat dari belakang.
Konsep
ini masih sangat relevan diimplementasikan di era sekarang termasuk dalam dunia
pendidikan. Mulai dari tingkatan struktural hingga guru yang langsung berada di
lapangan. Karena guru juga merupakan seorang pemimpin dalam pembelajaran.
Sebisa mungkin ajaran ini harus kita jalankan dalam kehidupan yang
sesungguhnya.
Jika
semua pemimpin memegang teguh dan menjalankannya, pasti kesuksesan akan berada
di genggaman.